Diposkan : 9 Desember 2013
Sapi Bali
Sapi Bali adalah Banteng (Bos Sondaicos)
yang telah mengalami domistikasi (penjinakkan). Terdapat di Indonesia
di Pulau Bali, yang dibudidayakan secara alami. Merupakan sapi tipe
dwiguna (pedaging dan pekerja). Sapi Bali mempunyai bentuk dan
tanda-tanda yang sama dengan Banteng, hanya ukurannya lebih kecil akibat
proses domistikasi. Tinggi sapi dewasa mencapai 130 cm, berat badan
antara 300-400 kg, Jantan kebiri dapat mencapai 450 kg.
Sapi
Bali memiliki warana bulu yang khas. Pedet (anak sapi atau sapi yang
belum dewasa) warna bulunya merah sawo matang atau merah bata. Pada
sapi dewasa betina warna akan tetap, tetapi untuk yang jantan berubah
menjadi kehitam-hitaman.
Terdapat
warna putih pada bagian-bagian tertentu, misalnya pada keempat
kakinya, mulai dari sendi tarsus dan carpus kebawah sampai kuku, pada
bagian pelvis dengan batas yang nampak jelas karena dibatasi oleh
pertemuan bulu yang mengarah ke dalam dan ke luar, pada bibir bawah,
tepi daun telinga dan bagian dalam daun telinga. Pada bagian punggung
mempunyai garis hitam(garis belut). Tanduk yang jantan tumbuh agak di
bagian luar kepala, mengarah ke latero-dorsal, terus membelok dorso
cranial, sedang yang betina agak dibagian dalam dari kepala, mengarah
ke latero-dorsal menuju dorso medial.
Sapi Madura
Sapi Madura merupakan hasil persilangan Bos Indicus (Zebu) dengan Bos Sondaicus
(Banteng). Pada tubuhnya dijumpai tanda-tanda sebagai warisan dari
kedua golongan sapi tersebut. Sapi Madura merupakan sapi tipe dwiguna
(pedaging dan pekerja).
Sapi
jantan memiliki tubuh bagian depan lebih teguh daripada tubuh bagian
belakang, sedikit berpunuk yang betina tidak berpunuki. Warna baik
jantan maupun yang betina adalah merah bata. Tanduk melengkung setengah
bulan dengan ujungnya menuju ke arah depan. Berat badan maksimum dapat
mencapai 350 kg dengan tinggi rata-rata 118 cm.
Sapi Ongole dan Peranakan Ongole (PO)
Bangsa
sapi ini berasal dari India dan termasuk golongan Zebu atau sapi
berponok. Diternakan secara murni di P. Sumba, sehingga terkenal dengan
sebutan SO (Sumba Ongole). Sering orang bilang, Limosin.
Sapi ongole merupakan jenis sapi tipe kerja yang sangat baik, tenaganya
kuat ukuran tubuhnya besar, tahan lapar dan haus serta memiliki
memiliki toleransi makanan yang sederhana.
Sapi
ongole memiliki punuk besar dan berglambir (lipatan-lipatan kulit yang
terdapat dibagian bawah leher dan perut). Telinganya panjang dan
menggantung. Kepala relatif pendek dengan profil melengkung, mata besar
dan tenang. Kulit disekitar lobang mata selebar + 1 cm, berwarna
hitam, tanduk pendek, kadang-kadang hanya bungkul kecil saja. Tanduk
sapi betina lebih panjang dari pada sapi jantan.
Sapi
Peranakan Ongole (PO) adalah hasil perkawinan antara sapi ongole
dengan sapi Jawa. Sapi ini adalah jenis pekerja yang baik. Tenaga
besar, ukuran tubuh besar, sifat sabar, tahan terhadap panas lapar dan
haus, serta mampu mengkonsumsi pakan berkualitas rendah. Sifat dan daya
reproduksi sapi PO betina lebih tinggi dibandingkan dengan sapi bali
dan madura.
a. Warna
Warna
bulu bervariasi dari putih sampai putih kelabu dengan campuran kuning
oranxe keabuan. Pada sapi jantan bagian leher, punuk sampai kepala
berwarna putih keabuan, sedangkan pada anak yang baru lahir berwarna
coklat dan berubah menjadi putih kelabu.
b. Bentuk
Bentuk
tanduk pada jantan lebih pendek dibandingkan betina, memiliki punuk
bulat, besar dan bergelambir lebar tergantung mulai leher melalui perut
hingga ambing atau skrotum. Tinggi sapi jantan mencapai 150 cm dengan
bobot 600 kg, sedangkan sapi betina mencapai 135 cm dengan bobot badan
450 kg dengan PBBH mencapai 0,47-0,81
c. Keunggulan Sapi Ongole
- Bobot badan besar, sehingga jumlah daging yang dihasilkan lebih besar.
- Mampu bertahan pada suhu tinggi (40 0 C) dengan kondisi pakan yang berkualitas rendah.
- Betina kawin pertama umur 18 bulan, beranak pertama umur 30 bulan, jantan kawin pertama umur 30-36 bulan.
Sapi Brahman
Sapi
ini termasuk golongan sapi Zebu yang berkembang di Amerika yang
beriklim panas. Sap Brahman memiliki karakteristik ponok besar dan
kulit yang longgar dengan lipatan kulit dibawah leher dan perut yang
lebar, telinga menggantung. Warna kulit umumnya abu-abu, tetapi ada
juga yang merah. Tidak bertanduk dan hanya berupa bungkul, kepala
relatif pendek dengan profil melengkung, dengan kaki panjang dan kokoh.
Tinggi
sapi jantan 121-128 cm dan betina 116-123 cm. Sapi ini memiliki mutu
genetik dan daya reproduksi yang paling baik dibandingan sapi lokal.
Keunggulan
dari sapi Brahman antara lain pertambahan berat badan relatif cepat,
prosentase karkas besar, serta merupakan sapi potong tipe dwiguna yang
mampu berkembang biak dengan baik pada lingkungan yang tidak
menguntungkan. Tahan terhadap gigitan caplak dan nyamuk. Resisten
terhadap demam texas dan dapat beradaptasi terhadap makanan yang jdlek.
Merupakan tipe potong dari daerah tropis yang terbaik.
Sapi Aberden Angus
Sapi ini merupakan sapi tipe potong keturunan Bos Taurus
yang berasal daratan Scotlandia Utara. Sapi Aberden Angus memiliki
karakteristik kulit berwarna hitam, tidak bertanduk, tubuh rata, lebar
dan dalam, seperto balok, padat dengan urat daging yang baik. Berat
badan betina dewasa mencapai 1600 pounds sedang jantan dewasa 2000
pounds.
Tabel 1. Ukuran Linier Badan Sapi
Uraian Bali Ongole PO Madura
Panjang Badan (cm) 132,6 136,9 131,3 127,3
Lingkar Dada (cm) 185,2 183,3 162,3 158,8
Berat Hidup (Kg) 352,4 368,3 302,6 258,3
Berat Karkas (Kg) 197,1 179,9 136,2 121,9
Tabel 2. Rata-rata tertimbang bagian tubuh hasil pemotongan sapi
Uraian Bali Ongole : PO Madura
Berat Kepala (Kg) 15,1 19,6 15,2 15,1
Berat Kulit (Kg) 30,4 26,8 18,4 16,0
Berat Kaki (Kg) 6,1 7,5 5,8 5,1
Berat ekor (Kg) 1,9 2,9 2,3 2,9
sumber : epetani dot net
dari sumber lain, berikut Informasi tentang Jenis-jenis Sapi Lain yang direlease sudah diternakkan di Indonesia :
|
|
|
|
|
|
Sapi Brangus ini adalah persilangan betina Brahman dan pejantan Aberden Angus. Sapi Brangus ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross). Ciri-ciri sapi Brangus antara lain warna hitam, leher dan telinga pendek, punggung lurus, badan kompak dan padat, kaki kuat dan kokoh, komposisi darah 5/8 Angus dan 3/8 Brahman. Keunggulan sapi Brangus antara lain tubuh besar dan kompak, pertumbuhannya cepat, berat badan dewasa di atas 900 kg, tahan terhadap iklim tropis dan pakannya sederhana. |
Sapi Aberdeen Angus ini masuk di Indonesia melalui Selandia Baru, tapi awal mulanya berasal dari Skotlandia. Ciri-ciri sapi Aberdeen Angus antara lain warna hitam, leher dan telinga pendek, penuh bulu, punggung lurus, badan kompak dan padat, kaki kuat dan kokoh. Keunggulan sapi Aberdeen Angus antara lain tubuh besar dan kompak, pertumbuhannya badan cepat, berat badan dewasa di atas 900 kg, tahan terhadap iklim dan pakan tropis. |
Sapi Angus merupakan sapi yang mempunyai tingkat kualitas karkas yang sangat bagus, serta mempunyai ketahanan terhadap penyakit dan merupakan keturunan dari sapi Brahman. Sapi Angus ini masuk ke Indonesia melalui Selandia Baru. Sapi ini juga mempunyai tingkat produktivitas dalam berkembang biak yang sangat bagus, dimana betinanya mempunyai kemampuan yang sangat bagus untuk berkembang biak dan menyusui anaknya. Sapi Angus ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross). |
Sapi Santa Gertrudis ini adalah hasil persilangan antara pejantan Brahman dan betina shorthorn yang di kembangkan pertama kali di King Ranch Texas Amerika serikat tahun 1943. Sapi Santa Gertrudis ini masuk Indonesia mulai tahun 1973, bobot jantan dewasa di atas 900 kg dan betina di atas 725 kg. Sapi ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross). |
Sapi Droughmaster merupakan persilangan antara betina Brahman dan pejantan Shorthorn, dikembangkan di Australia dan jarang sekali kita jumpai di Indonesia. Sapi Droughmaster ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross). |
Sapi Shorthorm ini dikembangkan di negara Inggris bagian utara. Bobot jantan dewasa di atas 1100 kg sedangkan bobot betina di atas 850 kg. Sapi Shorthorm berwarna merah coklat tua, putih, merah coklat tua dan putih. Mempunyai bentuk puting susu yang baik dan produksi susunya pun baik. Anaknya kecil, namun akan tumbuh dengan cepat besar. Kualitas dagingnya baik. Sapi ini sebenarnya sebagai sapi perah. Di eksport dari Inggris ke Amerika pertama kali pada tahun 1780. Disebut juga sebagai sapi jenis DURHAM. |
Sapi Beefmaster merupakan persilangan antara sapi Brahman, sapi Hereford, dan sapi Shorthorn yang dikembangkan pertama kali oleh Mr. Lasater. Kombinasi antara ketiga sapi tersebut menghasilkan sapi yang superior. Sapi Beer Master ini juga merupakan salah satu dari jenis BX (Brahman cross). |
Sapi Red Angus tidak bertanduk, sangat mudah berkembang biak, dan cepat dewasa. Kualitas dagingnya sangat baik. Sapi Red Angus merupakan hasil kawin silang antara sapi asli di Aberdeenshire (Inggris) dengan sapi asli dari Angus (Skotlandia). Pertama di eksport ke benua lain tahun 1873. |
Sapi Charolais ini dikembangkan di negara Perancis, warna bulu perak dan merupakan jenis paling besar di negara tersebut, sapi ini jarang di jumpai di pasar-pasar tradisional. Pertumbuhan badan sapi Charolais per hari mampu mencapai 1,3 kg (pada saat masa pertumbuhan). |
Sapi Fresian (Fries) ini merupakan sapi penghasil susu paling utama di dunia. Sapi ini mempunyai produktivitas yang sangat baik. Warna kulitnya hitam putih dengan batas jelas, ujung ekornya putih. Bila adat warna hitam di bawah tardus, tidak boleh dipotong sampai atas. Sumber : http://www.bptu-sembawa.net/id/berita/259 |
0 komentar:
Posting Komentar